Selasa, 30 Desember 2008

uneg-uneg buneg

NASEHAT, tiba-tiba aku merindukannya. Setelah menutup rapat kedua telingaku darinya lebih dari dua tahun. Apa berati jiwaku telah sehat setelah sakit?

Ternyata bagiku nasehat layaknya vitamin jiwa atau lebih tepat imunisasi untuk jiwa. Dia tidak dibutuhkan ketika sakit. jiwaku ku obati sendiri dengan sisa-sisa nasehat/ilmu yang aku dapat ketika sehat. Ternyata ilmu itu tak banyak yang terserap!!. Tuhanku.....hamba mohon rahmat dari Mu....teriakku lirih dalam setiap detik waktu yang terlewati. Disertai rasa takut yang sangat akan terbawa derasnya arus keputusasaan.
* * *
Hari-hari kelabu tiba-tiba harus kulalui. Tapi aku harus tetap berjalan. meski kakiku terasa sangat berat.
Dalam masih labilnya aku, aku mengenal internet, dunia baru yang benar-benar baru. Seperti nyata tapi tidak nyata. Aku ikut sebuah komunitas. Banyak teman tapi tetap sepi. Gembira tapi tetap sedih. Seperti terlihat nyata didepan mata tapi tidak teraba. Mungkin seperti gumpalan asap yng terlihat ada tapi tak bisa diraba. Dibilang ada tapi tidak ada. entahlah bagaimana aku bisa menggambarkannya. Aku tetap menjalaninya online di internet.
* * *
Tp ada satu alasan knp aku on line di 12frenz. Waktu itu Aku sdg sgt2 labil, bisa tiba2 menangis spt tanpa sebab, aku bener2 tdk bisa kendalikan diri. Sampe temenku, sarankan aku konsultasi psikiater. Aku ga tahu yg aku butuhkan tuk obati hatiku. Jk tak pny iman mgkin bunuhdiri kali. Kata Beraaaaaaaaat.tak cukup tuk melukiskn apa yg aku rasakan. Aku benci nasehat, aku benci org yg menghibur. aku tidak butuh semua. Satu obat yg aku yakini munjarab adalah WAKTU. tp waktu berjalan begitu lambat. Peganganku satu yg aku tahu tak boleh aku lepas yaitu AL QUR'AN. Aku baca sampe lelah. baru berhenti.
Aku ini kader dakwah. Aku menjalani pengkaderan sejak kuliah semester 5(th 90an). Tidak putus sampai terjadi BADAI di kehidupanku. Aku memisahkan diri dr temen2ku. Aku g suka btemu orang, apalgi bertemu sekumpulan orang. Ternyata ilmuku tak cukup untuk hadapi 'badai' ini.
Aku bilang sama salah satu temen ngajiku; mungkin aku sekarang telah berbeda dengan kalian. Aku berfikir; Kebaikan yg selama ini aku yakini ternyata tidak membawaku kepada kebaikan....
Di 12frenz aku merasa tdk sepenuhnya menjadi diriku. Aku bertemu banyak orang tanpa mereka tahu siapa aku. aku cukup terhibur. Aku merasa bisa meletakan beratnya beban hidupku. Tidak menyelesaikan masalah tapi setidaknya memperpanjang hidupku.
Seperti itulah aku.
Kehidupan berat dan sangat menyakitkan setidaknya aku bisa lewati,,,
Dan aku sangat percaya Allah swt selalu senang mendengar do'a dari hambaNya. Maka harapanku kini ada karena do'a.

Sekarang....
Aku biasa ngobrol/share di fb dengan 5 teman smpku....

25 Oktober 2009 jam 11:54
Sebenere kadang2 aku nek lagi dewekan...pengiin bgt cerita...ya mbuh apa...kaya kuwe....
nek lagi berusaha dadi wong waras masalahe aku nangis bae koh jan...
sholat ora kusu'
tapi aku siki wis tek tekadi arep puasa daud,sehari puasa,sehari ga
moga bisa membuat aku sedikit ada harapan...

semenjak kecil aku berusaha jd org baik, nurut sm ortu,tidak pernah membatah, jujur, sekolah ga pernah bermasalah,ikut pengajian....harapanku kelak jd org yg beruntung,tp tyt kehidupanku gatot....
apa orang baik tidak selalu bernasib baik ya

27 Oktober 2009 jam 22:01
habis nidurkan adil,...waktuku sireng sejenak...dopokan maning(sama temen2 smp di fb)...
seperti biasa sebelum tidur adil membaca serangkaian doa. dari annas smp ayat kursi. "......wahuwal....ali yul adzim". Tiba2 dia teringat nama bapaknya...."ali....spt nama bapak ya bu". Duuhh gusti....meneteslah air ini.....

Belum lama aku baru bertemu ayahnya adil, tanpa sepengetahuan anak2. Malam itu dibelakang setir mobil dpd pks yg dipinjamnya, dia sempat bilang..."aku biasa saja kalo pun tidak bertemu anak2", aku tanya selamanya?...dia jawab "selamanya". Yang dia inginkan hanya aku, itu arti kata2nya.

Duh gusti ...yg KasihsayangNya melebihi kasihsayang ibu thd anaknya....
berikan kami ayah,suami pengganti yg penuh tgjwb...yg kami mencintai dia dan dia mencintai kami....

28 Oktober 2009 jam 8:05
ya begitu lah....ga usah bahas P X L...(panjang kali lebar)....
intinya sih, orang tidak bertanggungjawab ya begitu. mungkin dia ga tahu arti tgjwb. ga tahu lah....
Jodoh itu tidak salah memilih...itu kata ibuku.....artinya masalah jodo murni ketentuan Allah.
Cerita ketemu ya...gimana yah....
aku kan dulu ikut tarbiyah, kemudian murobi memberi jodo untukku, tidak mutlak hrs aku terima sih.....tapi saat itu aku inget hadist yg mengatakan "Jika datang laki2 sholeh melamarmu,jk kamu menolak mk tunggulah fitnah yg besar" aku takut dg hadis itu lah.....aku terima, tanpa cinta, berbekal cinta kpd Allah. Saat itu aku -mungkin- tergolong barisan org2 yg alim..mbok.

yah, aku gagal...tapi byk yg lain sukses kok rumahtangganya.
Aku merasa tidak bahagia hidup dengan dia utamanya karena karakternya...(hal lain jd pemicu), aku berpikir: kl aku tidak bahagia untuk apa aku bertahan, aku akan cari kebahagiaanku dan tetap tidak melanggar aturan agama. Aku yakin apa yg aku inginkan Allah akan memberi.
Walau pun dalam perjalanannya, aku terpukul yg teramat sgt,... aku terus jalani sampai hari ini, aku terus mencoba bangkit. Mengumpulkan sisa tenagaku untuk tetap py harapan.

Ya ini jurusku(puasa daud) jurus pamungkas yg coba aku keluarkan, disaat arus deras keputusasaan terus menarikku.

Bersyukur,bersabar kata yg dulu sering dan mudah meluncur menasehati orang...tyt menasehati diri sendiri luar biasa susah menjalankannya.

28 Oktober 2009 jam 12:11
kl masalah keyakinan jgn belajar/melihat hy dari 2 orang ngkali....
tapi aku kl ditanya mslh keyakinan, sulit man jawabnya. kecuali aku bercerita ttg keyakinanku sendiri.

tapi ada memang, menurutku, dilingkungan tarbiyah, laki2 yg bersembunyi atasnama agama. jangankan itu.....sekarang kyai aja (bisa dikatakan) banyak kasus2 pelecehan sex pedophilia,kemarin baru muncul beritanya.
itu jelas tidak bisa dijadikan standardisasi,bhw kae sing jere lewih apik agamane be kaya kue...dst....

Standar akhlak kita (sbg muslim)jelas rosul dan para sahabat. Dan harus byk membaca/bljr ttg ini man.

29 Oktober 2009 jam 12:35
lah...atiku lagi lemes temen ya.....
bar ditilpun kanca ngaji gemiyen kuliyah.....
dah lama aku sengaja menghindar pancen......mereka (sepertinya) belum tahu ttg keadaanku skrg. Sulit ........temen posisiku....

>> Selanjutnya...

Minggu, 28 Desember 2008

Cerita Lucu


Aku menyukai cerita-cerita lucu. Apa kamu punya? jika kamu punya bagi dong....
Pastinya ada banyak cerita lucu, apalagi kalo mau browsing ke internet, wah tak terhitung deh. Tapi aku penginnya cerita lucu para sufi begitu katanya. Lho para sufi?? ahli ibadah juga punya cerita lucu?? Jangan salah mereka juga manusia kan.
Diantaranya yang ini ni....
* * *

Ghulam bin ahmad terlihat hilir mudik di depan keramaian pasar. Melihat hal tersebut seorang pedagang penasaran.
Pedagang:" Hai, Ghulam apa yg sedang kau lakukan?".
Ghulam :" Aku sedang mencari untaku yang hilang tersesat".
Dan beberapa saat kemudian,,,
Ghulam melalui padagang tadi sambil bersenandung.
Pedagang: "Ghulam, nampaknya kau senang sekali, apa kau sudah temukan untamu yang hilang tersesat?".
Ghulam:" Tidak, aku hanya bersyukur, untung aku tidak sedang diatas untaku. Coba jika aku sekarang sedang diatas untaku, aku pasti hilang tersesat bersamanya".
Pedagang:"???".

* * *

Pada suatu hari seperti biasanya, rosulullah sedang berkumpul bersama para sahabat.
Mereka Asyik menikmati kurma. Timbul pikiran iseng abu bakar untuk menggoda rosulullah.
Abu bakar memakan satu buah kurma dan kemudian bijinya diletakkan didepan rosul. Demikian seterusnya, setiap kali habis makan kurma, biji diletakkannya di depan rosul.

Abu bakar : "Lihatlah...siapa diantara kita yang makan kurma paling banyak?"

Para sahabat bereaksi dengan mencari siapa sesungguhnya yang paling banyak makan kurma. Belum seberapa lama, Abu Bakar menjawab pertanyaan yang diajukannya sendiri.

Abu bakar : "Rosul lah yang paling banyak makan buah kurma...lihat saja biji kurma didepannya. Dia mengumpulkan paling banyak biji kurma"

Rosul pun tak tinggal diam. Dia menanggapi gurauan Abu bakar.

Rosul : "Lihat.. . Abu Bakar makan kurma beserta biji-bijinya..."

Sahabat yang lain pun ikut tertawa.
>> Selanjutnya...

Jumat, 26 Desember 2008

Qiyamul Lail

"Hai orang yang berselimut (Muhammad). Bangunlah (untuk shalat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil, (yaitu) separuhnya atau kurang dari sedikit dari itu. Atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Alquran dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat untuk khusyu dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.'' (Almuzzamil [73]: 1-6).

Malam saat yang penuh dengan keheningan dan ketenangan, sungguh ini waktu yang tepat untuk beristirahat menghilangkan kelelahan setelah beraktivitas di siang hari. Anehnya, di dalam Alquran, ketika berbicara soal malam, tidak berbicara soal istirahat atau berdiam diri penuh kemalasan. Tetapi, berbicara tentang aktivitas, sebuah kerja dan amal yang agung.

Allah memerintahkan mengisi sepertiga akhir malam dengan mengoptimalkan membaca Alquran, sujud, ruku, bertasbih, berdzikir, beristighfar, bermunajat, dan berdoa. Bahkan, Umar bin Khatab memanfaatkan malam untuk mengontrol kondisi rakyatnya. Ayat di atas pun memerintahkan menghidupkan malam dengan aktivitas malam sebagai bekal menghadapi amanah yang sangat berat. Syekh Mustafa Masyhur mengatakan, ''Dalam malam atau qiyamullail terdapat bekal.''

Manusia yang merindukan ketinggian dan kejayaan menjadikan malam sebagai sumber energi menghadapi perjuangan dan kelelahan siang. Energi jiwa dengan menguatkan ikatan dengan Allah. Energi ilmu dan pemikiran dengan membaca berbagai buku dan energi raga dengan menghirup kesegaran udaranya. Malam dijadikan madrasah untuk meneguhkan tekad, meneguhkan semangat, dan membuktikan kesungguhan yang meyakinkan.

Malam dijadikan ajang pembuktian keikhlasan, pembuktian kesungguhan pengabdian, pembuktian kesungguhan beramal walau tak seorang manusia pun yang menyaksikannya. Pantas saja, bila para panglima perang Islam di zaman Rasulullah memilih kualitas tentaranya dengan parameter mengerjakan qiyamullail.

Di saat malam kelam, para pecinta malam menghidupkan pelita hatinya, menghidupkan pelita ilmunya untuk menghalau gelapnya kejahiliahan. Di malam hari, ada saat di mana Allah akan mengabulkan permohonan hambanya sehingga wajar Imam Hasan Al-Bana berkata, ''Detik-detik malam itu sangat berharga. Maka, janganlah kamu menyia-nyiakannya dengan kelalaian.''
>> Selanjutnya...

Do'a Bisa Mengubah Taqdir

Dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menjelaskan bahwa taqdir yang Allah ta’aala telah tentukan bisa berubah. Dan faktor yang dapat mengubah taqdir ialah doa seseorang.

Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Tidak ada yang dapat menolak taqdir (ketentuan) Allah ta’aala selain do’a. Dan Tidak ada yang dapat menambah (memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik.” (HR Tirmidzi 2065)

Subhanallah…! Betapa luar biasa kedudukan do’a dalam ajaran Islam. Dengan do'a seseorang bisa berharap bahwa taqdir yang Allah ta’aala tentukan atas dirinya berubah. Hal ini merupakan sebuah berita gembira bagi siapapun yang selama ini merasa hidupnya hanya diwarnai penderitaan dari waktu ke waktu. Ia akan menjadi orang yang optimis. Sebab keadaan hidupnya yang selama ini dirasakan hanya berisi kesengsaraan dapat berakhir dan berubah. Asal ia tidak berputus asa dari rahmat Allah ta’aala dan ia mau bersungguh-sungguh meminta dengan do’a yang tulus kepada Allah ta’aala Yang Maha Berkuasa.


“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah ta’aala mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS Az-Zumar 53-54)

Demikianlah, hanya orang yang tetap berharap kepada Allah ta’aala saja yang dapat bertahan menjalani kehidupan di dunia betapapun pahitnya taqdir yang ia jalani. Ia akan senantiasa menanamkan dalam dirinya bahwa jika ia memohon kepada Allah ta’aala dalam keadaan apapun, maka derita dan kesulitan yang ia hadapi sangat mungkin berakhir dan bahkan berubah. Sebaliknya, orang yang tidak pernah kenal Allah ta’aala dengan sendirinya akan meninggalkan kebiasaan berdo’a dan memohon kepada Allah ta’aala. Ia akan terjatuh pada salah satu dari dua bentuk ekstrimitas. Pertama, ia akan mudah berputus asa. Atau kedua, ia akan lari kepada fihak lain untuk menjadi sandarannya demi merubah keadaan. Padahal begitu ia bersandar kepada sesuatu selain Allah ta’aala –termasuk bersandar kepada dirinya sendiri- maka pada saat itu pulalah Allah ta’aala akan mengabaikan orang itu dan membiarkannya berjalan mengikuti situasi dan kondisi yang tersedia. Sedangkan orang tersebut dinilai sebagai seorang yang mempersekutukan Allah ta’aala dengan yang lain. Berarti orang tersebut telah jatuh ke dalam kategori seorang musyrik...!

“Dan Tuhanmu berfirman, "Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (QS Al-Mu’min 60) Dan yang tidak kalah pentingnya bahwa seorang muslim tidak boleh pernah berhenti meminta kepadaNya, karena sikap demikian merupakan suatu kesombongan yang akan menjebloskannya ke dalam siksa Allah ta’aala yang pedih. Maka Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Barangsiapa tidak berdo’a kepada Allah ta’aala, maka Allah ta’aala murka kepadaNya.” (HR Ahmad 9342)

Saudaraku, janganlah berputus asa dari rahmat Allah ta’aala. Bila Anda merasa taqdir yang Allah ta’aala tentukan bagi hidup Anda tidak memuaskan, maka tengadahkanlah kedua tangan dan berdo’alah kepada Allah ta’aala. Allah ta’aala Maha Mendengar dan Maha Berkuasa untuk mengubah taqdir Anda. Barangkali di antara do’a yang baik untuk diajukan sebagai bentuk harapan agar Allah ta’aala mengubah taqdir ialah sebagai berikut: “Ya Allah, perbaikilah agamaku untukku yang mana ia merupakan penjaga perkaraku. Perbaikilah duniaku yang di dalamnya terdapat kehidupanku. Perbaikilah akhiratku untukku yang di dalamnya terdapat tempat kembaliku. Jadikanlah hidupku sebagai tambahan untukku dalam setiap kebaikan, serta jadikanlah matiku sebagai istirahat untukku dari segala keburukan.” (HR Muslim 4897)
>> Selanjutnya...